PEMIKIRAN ISLAM HARUN NASUTION A. Pendahuluan Dalam sejarah Islam, mulanya berkembang pemikiran rasional, tetapi kemudian berkembang pemikiran tradisional. Pemikiran rasional berkembang pada Zaman Klasik Islam, sedangkan pemikiran tradisional berkembang pada Zaman Pertengahan Islam (12501800 M). Pemikiran rasional dipengaruhi oleh persepsi tentang bagaimana tingginya kedudukan akal seperti terdapat dalam Al-Quran dan hadits.

Is a free GPS tracking service. - is GPS based Windows Mobile lap timer. Gps utility 515 crack download.

Dalam makalah ini penulis akan kiprah pemikiran Sayyid Ahmad Khan dan Gerakan Aligarh yang telah memberikan kontribusi dalam pentas pembaruan sejarah umat Islam di India pada khususnya dan di Negara-negara Islam pada umumnya.

Pertemuan Islam dan peradaban Yunani ini melahirkan pemikiran rasional di kalangan ulama Islam Zaman Klasik. Oleh karena itu, kalau di Yunani berkembang pemikiran rasional yang sekular, maka dalam Islam Zaman Klasik berkembang pemikiran rasional yang agamis.

Pemikiran ulama filsafat dan ulama sains, sebagaimana halnya pada para ulama dalam bidang agama sendiri, terikat pada ajaran-ajaran yang terdapat dalam kedua sumber utama tersebut.1 Sejak abad kesembilan belas ini kembali tumbuh di Dunia Islam pemikiran rasional yang agamis dengan perhatian pada filsafat, sains, dan teknologi. Di abad kedua puluh perkembangan itu lebih maju lagi, lahir interpretasi rasional dan baru atas Al-Qur'an dan hadits. Pemikiran tradisional Islam segera mendapat tantangan dari pemikiran rasional agamis ini. Dalam pemikiran rasional agamis manusia punya kebebasan dan akal mempunyai kedudukan tinggi dalam memahami ajaran-ajaran Al-Qur'an dan hadits. Kebebasan akal hanya terikat pada ajaran-ajaran absolut kedua sumber utama Islam itu, yakni ajaran-ajaran yang disebut dalam istilah qath'iy al-wurud dan qath'iy al-dalalah.

Maksud ayat Al-Qur'an dan hadits ditangkap sesuai dengan pendapat akal.2 Beranjak dari permasalahan di atas penulis ingin mengkaji tentang seluk beluk pemikiran Harun Nasution khususnya tentang akal, wahyu, pentingnya akal dan asal usul tasauf, yang mungkin masih searah dengan pemikiran-pemikiran ulama klasik ataupun tidak. Untuk lebih jelasnya akan penulis telusuri dalam pembahasan. 1 Syaiful Muzani, Islam Rasional: Gagasan dan Pemikiran Prof. Harun Nasution, Bandung: Mizan, 1995, hlm.

Ilmu

Riwayat Hidup Harun Nasution Harun Nasution lahir Selasa, 23 September 1919 di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Putra dari Abdul Jabbar Ahmad, seorang pedagang asal Mandailing dan qadhi (penghulu) pada masa pemerintahan Belanda di Kabupaten Simalungun, Pematang Siantar. Ayah Harun juga seorang ulama yang menguasai kitab-kitab Jawi dan suka rnembaca kitab kuning berbahasa Melayu. Sedangkan, ibunya seorang born Mandailing Tapanuli, Maimunah keturunan seorang ulama, pernah bernukim di Mekkah, dan mengikuti beberapa kegiatan di Masjidil Haram. Harun berasal dari keturunan yang taat beragama, keturunan orang terpandang, dan mempunyai strata ekonomi yang lumayan.

Makalah Pembaruan Dalam Pemikiran Islam Klasik

Kondisi keluarganya yang seperti itu membuat Harun bisa lancar dalam melanjutkan cita-citanya mendalami ilmu pengetahuan. Harun memulai pendidikannya di sekolah Belanda, Hollandsch Inlandche School (HIS) pada waktu berumur 7 tahun. Selama tujuh tahun, Harun belajar bahasa Belanda dan ilmu pengetahuan umum di HIS itu. Dia berada dalam lingkungan disiplin yang ketat. Di lingkungan keluarga, Harun memulai pendidikan agama dari lingkungan keluarganya dengan belajar mengaji, shalat dan ibadah lainnya.3 Selama 7 tahun ia belajar di HIS dan tamat pada tahun 1934 ketika berumur 14 tahun. Pelajaran yang disenanginya adalah ilmu pengetahuan alarn dan sejarah.4 Harun melanjutkan pendidikan ke sekolah agama yang bersemangat modern (MIK). Setelah sekolah di MIK, ternyata sikap keberagamaan Harun mulai tampak berbeda dengan sikap keberagamaan yang selama ini dijalankan oleh orang tuanya, termasuk lingkungan kampungnya.

Popular Posts

  • PEMIKIRAN ISLAM HARUN NASUTION A. Pendahuluan Dalam sejarah Islam, mulanya berkembang pemikiran rasional, tetapi kemudian berkembang pemikiran tradisional. Pemikiran rasional berkembang pada Zaman Klasik Islam, sedangkan pemikiran tradisional berkembang pada Zaman Pertengahan Islam (12501800 M). Pemikiran rasional dipengaruhi oleh persepsi tentang bagaimana tingginya kedudukan akal seperti terdapat dalam Al-Quran dan hadits.

    Is a free GPS tracking service. - is GPS based Windows Mobile lap timer. Gps utility 515 crack download.

    Dalam makalah ini penulis akan kiprah pemikiran Sayyid Ahmad Khan dan Gerakan Aligarh yang telah memberikan kontribusi dalam pentas pembaruan sejarah umat Islam di India pada khususnya dan di Negara-negara Islam pada umumnya.

    Pertemuan Islam dan peradaban Yunani ini melahirkan pemikiran rasional di kalangan ulama Islam Zaman Klasik. Oleh karena itu, kalau di Yunani berkembang pemikiran rasional yang sekular, maka dalam Islam Zaman Klasik berkembang pemikiran rasional yang agamis.

    Pemikiran ulama filsafat dan ulama sains, sebagaimana halnya pada para ulama dalam bidang agama sendiri, terikat pada ajaran-ajaran yang terdapat dalam kedua sumber utama tersebut.1 Sejak abad kesembilan belas ini kembali tumbuh di Dunia Islam pemikiran rasional yang agamis dengan perhatian pada filsafat, sains, dan teknologi. Di abad kedua puluh perkembangan itu lebih maju lagi, lahir interpretasi rasional dan baru atas Al-Qur\'an dan hadits. Pemikiran tradisional Islam segera mendapat tantangan dari pemikiran rasional agamis ini. Dalam pemikiran rasional agamis manusia punya kebebasan dan akal mempunyai kedudukan tinggi dalam memahami ajaran-ajaran Al-Qur\'an dan hadits. Kebebasan akal hanya terikat pada ajaran-ajaran absolut kedua sumber utama Islam itu, yakni ajaran-ajaran yang disebut dalam istilah qath\'iy al-wurud dan qath\'iy al-dalalah.

    Maksud ayat Al-Qur\'an dan hadits ditangkap sesuai dengan pendapat akal.2 Beranjak dari permasalahan di atas penulis ingin mengkaji tentang seluk beluk pemikiran Harun Nasution khususnya tentang akal, wahyu, pentingnya akal dan asal usul tasauf, yang mungkin masih searah dengan pemikiran-pemikiran ulama klasik ataupun tidak. Untuk lebih jelasnya akan penulis telusuri dalam pembahasan. 1 Syaiful Muzani, Islam Rasional: Gagasan dan Pemikiran Prof. Harun Nasution, Bandung: Mizan, 1995, hlm.

    \'Ilmu\'

    Riwayat Hidup Harun Nasution Harun Nasution lahir Selasa, 23 September 1919 di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Putra dari Abdul Jabbar Ahmad, seorang pedagang asal Mandailing dan qadhi (penghulu) pada masa pemerintahan Belanda di Kabupaten Simalungun, Pematang Siantar. Ayah Harun juga seorang ulama yang menguasai kitab-kitab Jawi dan suka rnembaca kitab kuning berbahasa Melayu. Sedangkan, ibunya seorang born Mandailing Tapanuli, Maimunah keturunan seorang ulama, pernah bernukim di Mekkah, dan mengikuti beberapa kegiatan di Masjidil Haram. Harun berasal dari keturunan yang taat beragama, keturunan orang terpandang, dan mempunyai strata ekonomi yang lumayan.

    \'Makalah

    Kondisi keluarganya yang seperti itu membuat Harun bisa lancar dalam melanjutkan cita-citanya mendalami ilmu pengetahuan. Harun memulai pendidikannya di sekolah Belanda, Hollandsch Inlandche School (HIS) pada waktu berumur 7 tahun. Selama tujuh tahun, Harun belajar bahasa Belanda dan ilmu pengetahuan umum di HIS itu. Dia berada dalam lingkungan disiplin yang ketat. Di lingkungan keluarga, Harun memulai pendidikan agama dari lingkungan keluarganya dengan belajar mengaji, shalat dan ibadah lainnya.3 Selama 7 tahun ia belajar di HIS dan tamat pada tahun 1934 ketika berumur 14 tahun. Pelajaran yang disenanginya adalah ilmu pengetahuan alarn dan sejarah.4 Harun melanjutkan pendidikan ke sekolah agama yang bersemangat modern (MIK). Setelah sekolah di MIK, ternyata sikap keberagamaan Harun mulai tampak berbeda dengan sikap keberagamaan yang selama ini dijalankan oleh orang tuanya, termasuk lingkungan kampungnya.

    ...'>Makalah Pembaruan Dalam Pemikiran Islam Klasik(10.04.2019)
  • PEMIKIRAN ISLAM HARUN NASUTION A. Pendahuluan Dalam sejarah Islam, mulanya berkembang pemikiran rasional, tetapi kemudian berkembang pemikiran tradisional. Pemikiran rasional berkembang pada Zaman Klasik Islam, sedangkan pemikiran tradisional berkembang pada Zaman Pertengahan Islam (12501800 M). Pemikiran rasional dipengaruhi oleh persepsi tentang bagaimana tingginya kedudukan akal seperti terdapat dalam Al-Quran dan hadits.

    Is a free GPS tracking service. - is GPS based Windows Mobile lap timer. Gps utility 515 crack download.

    Dalam makalah ini penulis akan kiprah pemikiran Sayyid Ahmad Khan dan Gerakan Aligarh yang telah memberikan kontribusi dalam pentas pembaruan sejarah umat Islam di India pada khususnya dan di Negara-negara Islam pada umumnya.

    Pertemuan Islam dan peradaban Yunani ini melahirkan pemikiran rasional di kalangan ulama Islam Zaman Klasik. Oleh karena itu, kalau di Yunani berkembang pemikiran rasional yang sekular, maka dalam Islam Zaman Klasik berkembang pemikiran rasional yang agamis.

    Pemikiran ulama filsafat dan ulama sains, sebagaimana halnya pada para ulama dalam bidang agama sendiri, terikat pada ajaran-ajaran yang terdapat dalam kedua sumber utama tersebut.1 Sejak abad kesembilan belas ini kembali tumbuh di Dunia Islam pemikiran rasional yang agamis dengan perhatian pada filsafat, sains, dan teknologi. Di abad kedua puluh perkembangan itu lebih maju lagi, lahir interpretasi rasional dan baru atas Al-Qur\'an dan hadits. Pemikiran tradisional Islam segera mendapat tantangan dari pemikiran rasional agamis ini. Dalam pemikiran rasional agamis manusia punya kebebasan dan akal mempunyai kedudukan tinggi dalam memahami ajaran-ajaran Al-Qur\'an dan hadits. Kebebasan akal hanya terikat pada ajaran-ajaran absolut kedua sumber utama Islam itu, yakni ajaran-ajaran yang disebut dalam istilah qath\'iy al-wurud dan qath\'iy al-dalalah.

    Maksud ayat Al-Qur\'an dan hadits ditangkap sesuai dengan pendapat akal.2 Beranjak dari permasalahan di atas penulis ingin mengkaji tentang seluk beluk pemikiran Harun Nasution khususnya tentang akal, wahyu, pentingnya akal dan asal usul tasauf, yang mungkin masih searah dengan pemikiran-pemikiran ulama klasik ataupun tidak. Untuk lebih jelasnya akan penulis telusuri dalam pembahasan. 1 Syaiful Muzani, Islam Rasional: Gagasan dan Pemikiran Prof. Harun Nasution, Bandung: Mizan, 1995, hlm.

    \'Ilmu\'

    Riwayat Hidup Harun Nasution Harun Nasution lahir Selasa, 23 September 1919 di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Putra dari Abdul Jabbar Ahmad, seorang pedagang asal Mandailing dan qadhi (penghulu) pada masa pemerintahan Belanda di Kabupaten Simalungun, Pematang Siantar. Ayah Harun juga seorang ulama yang menguasai kitab-kitab Jawi dan suka rnembaca kitab kuning berbahasa Melayu. Sedangkan, ibunya seorang born Mandailing Tapanuli, Maimunah keturunan seorang ulama, pernah bernukim di Mekkah, dan mengikuti beberapa kegiatan di Masjidil Haram. Harun berasal dari keturunan yang taat beragama, keturunan orang terpandang, dan mempunyai strata ekonomi yang lumayan.

    \'Makalah

    Kondisi keluarganya yang seperti itu membuat Harun bisa lancar dalam melanjutkan cita-citanya mendalami ilmu pengetahuan. Harun memulai pendidikannya di sekolah Belanda, Hollandsch Inlandche School (HIS) pada waktu berumur 7 tahun. Selama tujuh tahun, Harun belajar bahasa Belanda dan ilmu pengetahuan umum di HIS itu. Dia berada dalam lingkungan disiplin yang ketat. Di lingkungan keluarga, Harun memulai pendidikan agama dari lingkungan keluarganya dengan belajar mengaji, shalat dan ibadah lainnya.3 Selama 7 tahun ia belajar di HIS dan tamat pada tahun 1934 ketika berumur 14 tahun. Pelajaran yang disenanginya adalah ilmu pengetahuan alarn dan sejarah.4 Harun melanjutkan pendidikan ke sekolah agama yang bersemangat modern (MIK). Setelah sekolah di MIK, ternyata sikap keberagamaan Harun mulai tampak berbeda dengan sikap keberagamaan yang selama ini dijalankan oleh orang tuanya, termasuk lingkungan kampungnya.

    ...'>Makalah Pembaruan Dalam Pemikiran Islam Klasik(10.04.2019)